Jodoh pasti bertamu, eh salah yaa bertamu atau bertemu, hihihi..

Kalau ngomongin jodoh memang nggak ada ujungnya, ngalir aja gitu. Apalagi kalau ketemu temen yang seumuran, belum kunjung datang jodohnya, dan dihadapkan pada pilihan yang bisa dikatakan rumit.

Ya, ketika usia sudah mencapai seperempat abad, rasa-rasanya seperti sedang ikut kompetisi bernyanyi ala X Factor atau Indonesian Idol. Mengapa begitu? Karena tiba-tiba semua orang, baik sodara maupun tetangga, pada nanyain kapan nikah? mana calonnya? dan sibuk komentarin hidup seorang gadis ini, :D

Menjadi perempuan memang gampang-gampang susah, sih. Apalagi kalau lulus kuliah tidak langsung bekerja, rasanya pengen pasang speaker keras2 di rumah biar komentar orang gak kedengeran. Kalau sudah bekerja, jangan pikir komentar itu akan lenyap. Justru semakin kencaaang, hwaaaaa...

Setelah sukses lulus dari kejaran deadline skripshit, berlanjut dengan kejaran kapan kerja, berlanjut dengan kejaran kapan nikah, berlanjut dengan kejaran kapan punya anak, berlanjut dengan kejaran kapan punya anak kedua, berlanjut kapan nikahin anak pertama, berlanjut aaaaaaargh...

Bener kan nggak ada habisnya kalau dengerin kata orang. Padahal itu masih satu pokok bahasan saja. Jodoh. Belum lagi jika si gadis ini menawarkan satu pilihan lagi disamping jodoh, yaitu cita-cita.



Yup. Menjadi perempuan yang nantinya menjadi ibu, rasanya penting sekali meng-upgrade ilmu setinggi-tingginya. Tawaran lanjut studi seperti ajakan liburan keliling dunia, tidak bisa ditolak dengan alasan apapun. Apalagi jika ada kesempatan lanjut studi di Luar Negeri dengan full beasiswa. Siapa sih yang nggak ngiler kalau ada kesempatan ini?

Tapi,, lagi-lagi kesempatan itu tak serta merta bisa diambil dengan langkah mulus. Banyak hal yang akan dihadapi seorang gadis dalam menyikapi hal ini. Usia yang semakin matang, tapi jodoh tak kunjung datang. Bukannya berjuang, malah ambil kesempatan untuk studi ke Jepang, hahaha...

Kali ini yang paling sedih adalah si Bapak, karena kewajiban beliau menikahkan anak gadisnya harus tertunda apabila anak gadis resmi ambil kesempatan lanjut studi. Nah, kalau si Ibu sih selalu mendukung apapun keputusan si anak gadis.

Ah, sudahlah. Ketemu next aja yaa, mungkin cuma bisa bilang kalau memang ada jodoh, nanti pasti akan bertemu dalam waktu dan situasi yang tepat menurut-Nya. Studi dan jodoh seharusnya bisa berjalan beriringan. Tentu saja, setiap keputusan ada konsekuensi yang harus ditanggung.

Life is really simple, but we insist on making it complicated - Confusius
Nampaknya tak hanya kisah cinta Rangga dan Cinta saja yang menjadi incaran para penikmat film romantis ini. Puisi-puisi yang hadir di sepanjang film pun juga tak luput dari perhatian mereka.

Film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) bisa disebut dengan film puisi. Sederetan puisi yang mengoyak hati muncul di beberapa scene film ini. Sebut saja "Aku Ingin Bersama Selamanya", yang dibacakan Cinta dihadapan sahabat-sahabatnya, yaitu Alya, Karmen, Maura, dan Milly.

Kemudian "Tentang Seseorang", yang dibawakan Cinta dihadapan Rangga dan pengunjung Cafe. Pasti banyak yang tahu dan hafal dengan puisi yang membuat Cinta terlambat masuk sekolah karena berusaha menjadikan puisi Rangga menjadi sebuah lagu.

Cinta membawakan puisi Tentang Seseorang
di depan Rangga dan pengunjung Cafe

Dan "Ada Apa Dengan Cinta?". puisi Rangga yang dibaca Cinta di mobil sepulang dari bandara. Puisi yang juga sebagai penutup film ini berhasil membuat para penonton bertanya-tanya bagaimana kelanjutan kisah cinta keduanya.

Di tahun 2016 ini, teka-teki itu pun terjawab. Setelah 14 tahun, Rangga dan Cinta sukses mengobati kangen para pecintanya. Dan seolah sudah identik dengan film puisi, di sekuelnya kali ini AADC juga menyisipkan beberapa puisi cinta yang tak kalah epik.

Karya dari Aan Mansyur, sastrawan kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, berhasil meneduhkan hati para penonton yang mungkin juga sedang mengalami kisah cinta yang rumit laiknya Rangga dan Cinta. Awalnya Aan sempat ragu menerima tawaran dari Mira Lesmana, hal ini dikarenakan di film AADC pertama sosok Chairil Anwar hadir begitu kuat pada karakter Rangga. Meskipun demikian, Aan menjadikan hal tersebut sebagai alasannya bergabung dengan sekuel AADC.

M. Aan Mansyur, sastrawan dibalik kesuksesan AADC 2

Karya Aan Mansyur yang dihadirkan dalam film AADC2 juga terangkum dalam buku kumpulan puisi miliknya yang berjudul  "Tidak Ada New York Hari Ini", yang telah diluncurkan bertepatan dengan pemutaran perdana film AADC2.

Salah satu kutipan puisi karya Aan Mansyur yang berjudul Batas disampaikan oleh pemeran Rangga, Nicholas Saputra, dalam teaser film AADC2 Desember tahun lalu. Puisi tersebut sangat menyentuh dan membuat pendengarnya terkagum-kagum dengan sosok Rangga.

Nicholas Saputra, membacakan kutipan puisi Batas
di teaser AADC2 pada bulan Desember 2015
Berikut ini bait lengkap puisi Batas.

Batas
Semua perihal diciptakan sebagai batas 
Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain 
Hari ini membelah membatasi besok dan kemarin 
Besok batas hari ini dan lusa 
Jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota, 
Bilik penjara, dan kantor wali kota, juga rumahku dan seluruh tempat di mana pernah ada kita 
Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta 
Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi dipisahkan kata 
Begitu pula rindu. Antara pulau dan seorang petualang yang gila 
Seperti penjahat dan kebaikan dihalang ruang dan undang-undang 
Seorang ayah membelah anak dari ibunya dan sebaliknya 
Atau senyummu dinding di antara aku dan ketidakwarasan 
Persis segelas kopi tanpa gula pejamkan mimpi dari tidur 
Apa kabar hari ini? 
Lihat tanda tanya itu jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi


Sesuai dengan janji saya di postingan yang lalu (kalau ada yang belum baca, silakan klik di sini), saya akan mencoba menulis tentang musik/soundtrack di film #AADC2.

Siapa yang tak mengenal pasangan hits-maker ini, melahirkan nada-nada yang indah dan selalu menjadi lagu ter-hits di radio-radio di Indonesia. Mereka adalah Melly Goeslaw dan Anto Hoed, pasangan suami istri yang selalu sukses dalam menciptakan lagu. Lirik-lirik yang menggelitik hati dan ampuh membuat hati luluh lantak. Kalau mendengarkan lagu-lagu mereka, rasanya pengen bilang, "ini aku banget", hehe..

Setelah sukses di AADC pertama tahun 2002, di mana Melly Goeslaw menggandeng Eric dengan judul lagu yang sama dengan filmnya, kini Melly Goeslaw masih dipercaya untuk membawakan soundtrack untuk sekuel film AADC.

Di #AADC2, Melly menggandeng penyanyi pendatang baru yaitu Marthino Lio. Di awal kemunculannya, saya langsung googling nama tersebut karena setelah melihat kemunculannya di TV, rasa-rasanya kok pernah tau ya, eh ternyata bener dia seorang pemain FTV yang sering wara-wiri di SCTV.



Ratusan Purnama, salah satu lagu dari 8 soundtrack #AADC2 yang dihadang-hadang akan mengikuti kesuksesan filmnya. Awalnya agak ragu sih, kira-kira pasangan duet Melly kali ini bisa bikin lagu Ratusan Purnama jadi hits nggak ya? Dan keraguan itupun terbantahkan setelah launching album Original Soundtrack (OST) Film #AADC2, Lagunya keren, liriknya dalem banget, musiknya kece, suaranya Marthino juga ajib pisan euy, pokoknya dijamin jadi hits.

Penasaran banget sama lirik lagu Ratusan Purnama??? ini nih saya kasih.

ratusan purnama berlalu
tapi cinta tak pernah berlalu
walau kau usir aku di hidupmu
tapi cintaku tetap diam

ratusan purnama berlalu
sendirian aku tanpa cinta
tak pernah ada cinta yang lain
hatiku terbuka hanya untukmu

duhai cinta enggan menawar rasa
gelombang marahmu terlalu berlebih

berderik-derik bunyi jantungku
bila ku kenang wajahmu
biar jauh jarak pandang kita
namun hati dan jiwaku selalu merasa di sisimu

duhai cinta sulit ku meraba
diam dan dinginmu
ribuan hari ku mengingatmu
membaca semua puisimu
mengering raga ini menantimu
ratusan purnama cinta kita kembali

duhai cinta enggan menawar rasa
gelombang marahmu terlalu berlebih

berderik-derik bunyi jantungku
bila ku kenang wajahmu
biar jauh jarak pandang kita
namun hati dan jiwaku selalu merasa di sisimu

duhai cinta sulit ku meraba
diam dan dinginmu
ribuan hari ku mengingatmu
membaca semua puisimu
mengering raga ini menantimu
ratusan purnama cinta kita kembali lagi
ratusan purnama cinta kita kembali

Selain Ratusan Purnama, di album OST #AADC2 terdapat 8 lagu, 6 lagu baru dan 2 lagu recycle yang dari AADC pertama. Ada satu lagu recycle yang jadi favorit saya, Bimbang, di #AADC2 lagu ini dinyanyikan oleh Goodbye Felicia ft Stephanie.

Stephanie Poetri, anak pasangan Titi DJ dengan Andrew Hollis Dougharty didaulat sebagai vokalis Goodbye Felicia untuk menyanyikan lagu Bimbang, yang sempat hits 14 tahun yang lalu. Ia bersama band Goodbye Felicia, yang beranggotakan anak-anak dari Melly Goeslaw dan Anto Hoed, Anakku Lelaki Hoed, dan Pria Bernama Hoed akan mengiringi lagu tersebut yang sudah diaransemen ulang.


Sekian dulu ya cerita soundtrack #AADC2 nya, next saya mau bahas tentang puisi yang ngehits di film ini.
Kata orang rindu itu indah
Namun bagiku ini menyiksa
Sejenak ku fikirkan untuk ku benci saja dirimu
Namun sulit ku membenci
Bagi pecinta film drama romantis, pasti film Ada Apa Dengan Cinta termasuk film yang harus wajib ditonton, apalagi buat generasi 90-an macam saya, hehe..

Film yang dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo ini bisa dibilang sangat sukses di awal kemunculannya, pada tahun 2002. Buktinya AADC berhasil memenangkan penghargaan di ajang Indonesian Film Festival tahun 2004 untuk beberapa kategori (sumber: Wikipedia), antara lain :

  • Best Actress in a Leading Role (Dian Sastrowardoyo)
  • Best Director (Rudi Soedjarwo)
  • Best Original Score(Melly Goeslaw & Anto Hoed)
  • Best Screenplay (Jujur Prananto, Rako Prijanto, Riri Riza)
Tahun 2016 ini, menjadi "ajang reunian" bagi para penonton setia AADC. Pasalnya Mira Lesmana dan Riri Riza, dua sosok hebat di balik suksesnya AADC, membuat sekuel dari kisah romantis Rangga dan Cinta sehingga membuat netizen rela mengantri di depan loket-loket bioskop.

Film #AADC2 kabarnya tayang di 4 negara, antara lain: Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Dan di hari perdana penayangan, jumlah penontonnya mencapai 200.000 penonton. Ini menandakan bahwa kisah Rangga dan Cinta memang ditunggu-tunggu kelanjutannya. Apalagi di AADC yang pertama berakhir dengan Rangga yang harus pindah ke New York, Amerika Serikat. Hmm, pasti banyak yang penasaran gimana kisah cinta mereka berdua, kan???

Kabar terakhir yang saya peroleh, film yang dirilis pada tanggal 28 April 2016 ini, sudah mencapai
3 JUTA PENONTON dan sampai tulisan ini dibuat #AADC2 masih tayang di beberapa bioskop.

Kira-kira saya urutan penonton ke berapa ya? hahaa..
Baru 2 minggu tayang aja sudah 3 juta penonton, berarti kalau sekarang masih beredar di bioskop bisa dipastikan sudah lebih dari 3 juta penonton dong!!!

Bagi kalian yang belum nonton #AADC2, saya kasih tips tipis deh.
Pertama, jangan nonton sama mantan kalau memang kalian nggak pengen balikan. Kenapa? Kalian akan tau jawabannya jika kalian sudah nonton filmnya, hehe.. Maaf saya nggak mau jadi spoiler. :D
Kedua, siap-siap buat baper berjamaah satu studio. Apalagi kalau melihat kedekatan Rangga dan Cinta yang sangat intim.
Ketiga, siapkan waktu untuk trip to Jogja setelah nonton film ini, karena #AADC2 memperlihatkan kota Jogja dari sudut pandang yang lain. Bahkan beberapa tempat yang dijadikan set lokasi #AADC2 mulai dari hotel, kafe, gereja ayam, hingga kawasan Punthuk Setumbu kabarnya mulai ramai didatangi wisatawan.

Alur cerita #AADC2 bisa dikatakan sederhana, mungkin karena sudah 14 tahun "digantung" atas kelanjutan kisah Rangga dan Cinta, akhirnya pada baper ketika tau endingnya kek gimana. Ditambah lagi spot-spot yang digunakan untuk pengambilan gambar sangat menunjang keromantisannya.

Next, saya akan sedikit mengulik apa saja yang berkaitan dengan #AADC2. Mulai dari musik, puisi, hingga tempat-tempat yang kini jadi perbincangan netizen semenjak dibuat lokasi syuting #AADC2.


Menjadi seseorang yang tak pernah ingin berhenti bermimpi, rasanya ingin melakukan semua hal positif semampuku. Mulai menekuni hal-hal baru, yang menarik dan tak membuat bosan.

Berani memiliki mimpi yang besar tidak ada salahnya, 'kan? Bahkan menurutku, mimpi membuat hidup kita lebih berarti, lebih memiliki tujuan hidup. Setidaknya ketika bangun di pagi hari, kita tau apa yang harus kita lakukan, apalagi kalau bukan mewujudkan mimpi-mimpi itu.

Mimpi layaknya tujuan, semangat, dan motivasi untuk hidup lebih baik lagi. Berusaha untuk menjadi "seseorang" seperti yang sudah tersemat dalam angan-angan. Lebih baik, lebih baik, dan lebih baik.

Berani bermimpi besar, sama halnya dengan berani bersedih (sebentar) dan selanjutnya bahagia (selamanya).

Aku, adalah aku.
Susah diatur, bukan berarti tidak bisa diatur.
Keras kepala, bukan berarti tidak bisa diajak berunding.
Semaunya sendiri, bukan berarti tidak bisa dinasehati.

Aku, adalah aku.
Pejalan kaki yang tak ingin berhenti.
Pejalan kaki yang tak ingin menengok ke belakang.
Pejalan kaki yang tak ingin menyerah menghadapi masa depan.

Aku, adalah aku.
Wanita yang tegar.
Wanita dengan berjuta angan-angan.
Wanita yang berani bermimpi.

Show off!!!
With Everything, Inside of Me.